Kata Pengantar
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai karya tulis study literatur.
Makalah ini berjudul “Peroksisom”.dibandingkan organel-organel lainnya, peroksisom relatif lebih lambat ditemukan dan ditelaah. Makalah berikut akan mengetengahkan peroksisom, iogenesis peroksisom, struktur peroksisom, enzim-enzim yang terkandung didalam peroksisom serta fungsi peroksisom dalam metabolisme tumbuhan.
Terimakasih Penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Pd selaku dosen matakuliah Dasar-Dasar Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah memberi semangat hingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan isi makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini.
Bandar lampung, Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................. 2
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Penemuan Peroksisom............................................. 3
B. Struktur Peroksisom............................................................. 12
C. Biogenesis Peroksisom......................................................... 15
D. Enzim-Enzim Peroksisom.................................................... 15
E. Fungsi Peroksisom Pada Tumbuhan.................................... 15
F. Reaksi Dalam Peroksisom.................................................... 15
G. Biogenesis Peroksisom......................................................... 15
III. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 22
B. Kritik dan Saran .................................................................. 23
IV. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi,suatu unit biologi terkecil yang mempunyai sifat metabolisme, pertumbuhan, reproduksi dan organisasi. Setiap sel berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mengubah lingkungannya, membentuk organisme multiselular dengan struktur dan fungsi yang khas.
Ada empat konsep pokok tentang sel yang kita kenal, pertama bahwa sel adalah satuan struktur makhluk hidup, kedua bahwa sel adalah satuan fungsi makhluk hidup, ketiga bahwa sel yang baru berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, dan yang keempatbahwa sel mengandung zat pembawa sifat keturunan yang akan diwariskan oleh sel induk kepada sel anaknya pada waktu pembelahan sel.
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, kemudian pada tahun 1831 Robert Brown menemukan adanya benda bulat yang dia namakan nucleus. Sedangkan istilah protoplasma pertama kali dikemukakan oleh Purkinje pada athun 1839 yang berarti cairan hidup. Adanya kemajuan teknologi menyebabkan struktur-struktur lain yang ada di dalam sel menjadi terungkap. Tahun 1952 James Watson dan Francis Crick mengungkapkan bahwa pembawa sifat keturunan itu adalah molekul DNA.
Secara umum sel terdiri dari bagian yang bersifat hidup yaitu protoplasma dan bagian-bagian yang mati. Yang termasuk bagian-bagian yang mati adalah vakuola dan dinding sel, sedangkan bagian-bagian yang hidup yaitu sitoplasma dengan organelnya dan inti sel. Salah satu organel sel tersebut adalah peroksisom. Dibandingkan organel-organel lainnya peroksisom relatif lebih lambat ditemukan yaitu baru pada tahun 1969 oleh Duve (Kleinsmith dan Kish, 1988; Sheeler dan Bianchii, 1980).
Sejarah Penemuan Peroksisom
Dalam memonitor kerja enzim urat oksidase yang terdapat pada lisosom, de Duve (Kleinsmith dan Kish, 1988) mempergunakan ginjal tikus dan beliau mendapatkan bahwa enzim urat oksidase tidak hanya dihasilkan oleh lisosom semata melainkan diproduksi juga oleh sel lainnya yang selama ini belum diketahui struktur dan fungsinya.
Selain menghasilkan enzim urat oksidase organel yang tak dikenal ini juga menghasilkan enzim D-asam amino oksidasre, katalase serta enzim-enzim lainnya, dimana fungsi utama dari enzim-enzim yang dihasilkan oleh organel itu berhubungan dengan metabolisme (pembentukan seta penguraian) hydrogen peroksida (H2O2). Akhirnya berdasarkan hal tersebut organel yang tak dikenal tersebut dinamakan dengan peroksisom.
Peroksisom dianggap sebagai organel primitif yang melakukan semua metabolisme oksigen di dalam sel eukariota tipe awal. Produksi oksigen oleh bakteri fotosintetik akan terakumulasi di atmosfer. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi toksik bagi sebagian sel. Peroksisom berperan menurunkan oksigen dalam sel dan melakukan reaksi oksidatif. Berkembangnya mitokondria mengambil alih sebagian besar fungsi oksidatif tersebut dan membuat peroksisom kurang terpakai. Yang tersisa pada era modern sekarang hanya fungsi penting yang tidak dapat dilakukan mitokondria
Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan
ditransfer dari sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.
Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Peroksisom pertama kali ditemukan oleh De Duve dan kawan-kawannya pada tahun 1965 di dalam sel-sel hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase. Oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan katalase. oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen peroksida(H2O2) , maka organel tersebut dinamakan peroksisom.Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan siklus glioksilat sehingga dinamakan glioksisom.
Mekanisme pembentukan peroksisom
Protein untuk pembelahan disintesis di ribosom pada sitosol lalu diimpor ke dalam peroksisom. Impor protein menyebabkan pertumbuhan dan pembentukan peroksisom melalui pembelahan. Pembelahan mengikuti pembesaran yang dialami oleh peroksisom, lalu muncul tonjolan/tunas di salah satu bagian yang mengakumulasi lipid. Tonjolan ini lalu memisahkan diri. Ribosom bebas, yang tidak melekat pada retikulum endoplasma, memasok protein untuk isi dan membran, sementara dari sitosol dipasok beberapa gugus penting, seperti heme, bagi pembentukan katalase dan peroksidase.STRUKTUR PEROKSISOM
Peroksisom mempunyai komposisi enzim yang berbeda dalam jenis sel yang berbeda. Peroksisom mampu beradaptasi dengan kondisi yang berubah-ubah. Contohnya, sel khamir yang ditumbuhkan dalam gula mempunyai peroksisom yang kecil, sedangkan sel ragi yang ditumbuhkan dalam metanol mempunyai peroksisom yang besar untuk mengoksidasi metanol. Jika sel khamir tersebut ditumbuhkan dalam asam lemak peroksisomnya membesar untuk memecahkan asam lemak tersebut menjadi asetil-KoA melalui beta-oksidasi
Untuk mengetahui struktur dan fungsi peroksisom, teknik sentrifugasi gradient kepadatan (isodensity gradient configuration) tidaklah memadai karena relatif kecilnya perbedaan kepadatan antara lisosom dan peroksisom. Untuk itu dilakukan injeksi dengan deterjen Triton WR-1339 dilanjutkan dengan penggunaan mikroskop elektron (kleinsmith dan Kish, 1988; Sheeler dan Bianchii, 1980). Hasilnya menunjukkan bahwa peroksisom mengonfirmasikan identitas yang unik. Bentuknya kecil seperti bola kasar berukuran antara mitokondria dan ribosom. Karena ukuran kecil inilah, bersama sama dengan glioksisom maka peroksisom digolongkan dalam benda-benda mikro. PEROKSISOM/BADAN MIKRO adalah hasil asosiasi peroksisom dan glioksisom yang memiliki struktur serupa dengan lisosom. Peroksisom banyak terdapat dalam sel parenkim hati dan sel tubulus kontortus proksimal ginjal. Fungsi peroksisom adalah menghasilkan enzim katalase yang berfungsi menguraikan peroksida hydrogen sebagai hasil samping fotorespirasi yang sangat toksik untuk sel, menjadi H20 dan 02 , merubah lemak menjadi karbohidrat, dan perubahan senyawa purin dalam sel Peroksisom memiliki struktur yang terdiri dari kristal-kristal padat dan pekat yang terbungkus oleh satu lapis membran unit.
ENZIM-ENZIM PEROKSISOM
Peroksisom banyak dijumpai pada sel hati dan ginjal hewan vertebrata, pada daun dan biji tumbuhan serta pada mikroorganisme eukarion seperti ragi, protozoa dan jamur. Enzim yang umum dijumpai pada peroksisom yaitu katalase. Selain itu hampir semua peroksisom juga mengandung enzim urat oksidase. Enzim-enzim yang dibentuk oleh peroksisom selengkapnya disajukan pada tabel 1. Tabel 1. Aktivitas utama enzim pada peroksisom (Kleinsmith dan Kish,1988)
No. | Aktivitas Enzimatis | Sumber Peroksisom | ||
| | Hati Tikus | Kecambah tumbuhan | Daun Tumbuhan |
1. | Katalase | + | + | + |
2. | Urat oksidase | + | + | + |
3. | D-asam amino oksidase | + | + | - |
4. | L-asam amino oksidase | - | + | - |
5. | L-asam hidroksi oksidase | + | + | + |
6. | Glikolat oksidase | + | + | + |
7. | Asam lemak oksidase | + | + | + |
8. | Sitrat sintase | - | + | - |
9. | akonitase | ? | + | - |
10. | Isositrat liase | - | + | - |
11. | Malat sintase | - | + | - |
12. | Malat dehidrogenase | - | + | + |
13. | Glikolat reduktase | + | - | + |
14. | Glikolat transminase | - | - | + |
Keterangan : (+) ada, (-) tidak ada, (?) belum diketahui
fungsi metabolik
Fungsi utama dari Peroksisom adalah rincian yang sangat rantai panjang asam lemak melalui beta-oksidasi . Pada sel hewan, asam lemak yang sangat panjang dikonversi menjadi asam lemak rantai menengah, yang kemudian shuttled pada mitokondria di mana mereka akhirnya dipecah menjadi karbon dioksida dan air. Dalam sel-sel ragi dan tanaman, proses ini adalah eksklusif untuk Peroksisom. [5]Reaksi pertama dalam pembentukan plasmalogen dalam sel-sel hewan juga terjadi di peroksisom. Plasmalogen adalah fosfolipid melimpah paling di mielin . Kekurangan plasmalogens menyebabkan kelainan mendalam dalam mielinasi dari sel-sel saraf , yang merupakan salah satu alasan mengapa banyak gangguan peroxisomal mempengaruhi sistem saraf. [5] peroksisom juga berperan dalam produksi empedu asam penting untuk penyerapan lemak dan lemak-larut vitamin, seperti vitamin K.
Peroksisom mengandung oksidatif enzim , seperti katalase , oksidase asam amino-D , dan oksidase asam urat . [6] Namun enzim terakhir tidak ada pada manusia, menjelaskan penyakit yang dikenal sebagai gout , disebabkan oleh akumulasi asam urat. enzim tertentu dalam Peroksisom, dengan menggunakan oksigen molekul, menghilangkan atom hidrogen dari substrat organik tertentu (dicap sebagai R), dalam suatu reaksi oksidatif, menghasilkan hidrogen peroksida (H 2 O 2, itu sendiri beracun):
, Sehingga menghilangkan hidrogen peroksida beracun dalam proses.
Reaksi ini penting dalam sel-sel hati dan ginjal, dimana peroksisom detoksifikasi berbagai zat beracun yang masuk darah. Sekitar 25% dari etanol minuman manusia adalah teroksidasi menjadi asetaldehid ini. cara [ rujukan? ] Selain itu, ketika kelebihan H 2 O 2 terakumulasi dalam sel, katalase mengkonversi ke H 2 O melalui reaksi ini: The peroksisom sel tumbuhan adalah terpolarisasi ketika melawan penetrasi jamur. Infeksi menyebabkan glukosinolat molekul untuk memainkan peranan antijamur yang akan dibuat dan dikirimkan ke luar sel melalui aksi protein peroxisomal (PEN2 dan PEN3)Reaksi fotorespirasi pada sel tumbuhan
Selama fotosintesis, CO2 diubah menjadi glukosa melalui siklus Calvin, yang dimulai dengan penambahan CO2 ke dalam gula lima karbon, ribulosa-1,5-bifosfat. Akan tetapi, enzim yang terlibat dalam reaksi ini kadang-kadang mengkatalisis penambahan O2 ke dalam ribulosa-1,5-bifosfat, yang berakibat pada produksi senyawa dengan dua karbon, fosfoglikolat. Fosfoglikolat kemudian diubah menjadi glikolat, yang kemudian ditransfer ke peroksisom, kemudian dioksidasi dan diubah menjadi glisin. Kemudian glisin ditransfer ke mitokondria dan diubah menjadi serin. Serin lalu dikembalikan ke dalam peroksisom dan diubah menjadi gliserat, yang kemudian ditransfer kembali ke kloroplas.
Enzim-enzim pada peroksisom selain katalase berfungsi untuk mengoksidasi substrat untuk menghasilkan hydrogen peroksida (H 2 O 2) seperti pada persamaan (1). Selanjutnya enzim katalase menguraikan hydrogen peroksida (H 2 O 2) menjadi air (H 2 O) dan oksigen (O 2) seperti pada persamaan (2) dan (3). Reaksi selengkapnya adalah sebagai berikut (giese, 1974)
Peroksisom menggunakan oksigen (O2)dan hidrogen peroksida (H2O2) untuk melakukan reaksi oksidatif. Enzim-enzim dalam peroksisom ini menggunakan molekul oksigen untuk melepaskan atom hidrogen dari substrat organik (R) tertentu dalam suatu reaksi oksidatif yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2). (1)
H2O2 dimanfaatkan oleh enzim katalase untuk mengoksidasi substrat lain (fenol,asam format, formaldehida, dan alkohol). Reaksi oksidasi ini berperan untuk mendetoksifikasi bermacam-macam molekul racun dalam darah. (model katalitik) (2)
katalase
Penumpukan H2O2 diubah oleh katalase menjadi O2 dalam reaksi sebagai berikut (model peroksidatik) (3)
Katalase
FUNGSI PEROKSISOM PADA SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
Tolbert, seorang ahli fisiologi tumbuhan dari Amerika (Prawiranata, Harran dan Tjondronegoro, 1981) menemukan bahwa ada dua enzim utama yang amat berperan pada peroksisom tumbuhan yaitu asam glikolat oksidase dan katalase. Pada tumbuhan fungsi peroksisom adalah berperan dalam fotorespirasi, bersama sama dengan dua organel sel lainnya yaitu kloroplas dan mitokondria membentuk rangkaian kerja 3 in1. Hal ini mengakibatkan mengapa sering diperoleh pengamatang (dengan mikroskop elektron)bahwa ketiga organel sel tersebut selalu terletak berdekatan satu dengan yang lainnya.Fotorespirasi didefinisikan sebagai respirasi yang terjadi pada saat pencahayaan (terang). Decker (dalam Prawinata dkk, 1981) menyatakan bahwa fotorespirasi berlangsung bersama-sama dengan respirasi normal. Salah satu perbedaan antara respirasi normal dan fotorespirasi adalah responsnya terhadap konsentrasi oksigen pada atmosfer luar, dimana respirasi normal jenuh pada konsentrasi oksigen sebanyak 2%, sedang fotorespirasi terus meningkat hingga konsentrasi udara normal 21%. Untuk dapat memahami tentang fotorespirasi diperlukan pengetahuan tentang enzim rubisCO serta mengenai biosintesa dan metabolisme asam glikolat.
Bergantung kepada perbandingan konsentrasi O2 dan CO2 dalam atmosfer, enzim RubisCO dapat mengkarboksilasi atau sebaliknya mengoksidasi substrat RuBP. Bila RuBP bergabung dengan CO2 akan masuk ke lintasan atau siklus Calvin dari fotosintesa menghasilkan dua molekul asam fosfogliserat (PGA), tetapi bila RuBP bergabung dengan O2 akanmasuk kelintasan fotorespirasi menghasilkan satu molekul asam fosfogliserat dan satu molekul asam fosfoglikolat. Asam fosfoglikolat selanjutnya mengalami reaksi defosforilasi oleh enzim glikolat fosfatase membentuk asam glikolat. Pembentukan asam glikolat terjadi di kloroplas. Kemudian asam glikolat menuju ke peroksisom dan dioksidasikan oleh enzim glikolat oksidase menghasilkan asam glioksilat dan hydrogen peroksida.
Hidrogen peroksida selanjutnya diurai menjadi O2 dan H2O oleh enzim katalase. Asam glioksilat beberapa rangkaian reaksi akan menghasilkan glisin (salah satu jenis asam amino). Metabolisme selanjutnya terjadi dalam mitokondria dimana dua molekul glisin bergabung membentuk satu molekul serin (jenis asam amino) dan juga CO2. Reaksi oleh enzim serin transhidroksimetilase ini merupakan sumber utama dari produksi CO2 pada fotorespirasi. Serin kembali ke peroksisom dan melalui beberapa rangkaian reaksiakan membentuk gliserat. Gliserat oleh kloroplas dengan bantuan enzim gliserat kinase dan dengan membutuhkan satu molekul ATP akan membentuk satu molekul asam fosfogliserat dan satu molekul ADP.
Terdapat dua jenis peroksisom sudah yang diteliti secara ekstensif. Tipe pertama terdapat pada daun, yang berfungsi untuk mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada karbohidrat, yang disebut fotorespirasi. Reaksi ini disebut fotorespirasi karena menggunakan O2 dan melepaskan CO2. Tipe peroksisom lainnya, terdapat dalam biji yang sedang berkecambah. Peroksisom kedua ini, dinamakan glioksisom, mempunyai fungsi penting dalam pemecahan asam lemak, yang tersimpan dalam lemak biji, menjadi gula yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman muda. Proses pengubahan lemak menjadi gula ini dilakukan dengan rangkaian reaksi yang disebut siklus glioksilat.
Dalam siklus glioksilat, dua molekul asetil-KoA dihasilkan dari pemecahan asam lemak, selanjutnya digunakan untuk membuat asam suksinat. Selanjutnya asam suksinat ini meninggalkan peroksisom dan akan diubah menjadi glukosa. Siklus glioksilat ini tidak terjadi pada sel hewan. Hal ini menyebabkan sel hewan tidak dapat mengubah asam lemak menjadi karbohidrat.
Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom hewan adalah untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen. Plasmalogen merupakan jenis phospolipid terbanyak pada myelin. Kekurangan plasmalogen ini menyebabkan myelin pada sel saraf menjadi abnormal, karena itulah kerusakan peroksisom berujung pada kerusakan saraf.
KESIMPULAN
Walaupun relatif kurangdikenal sebelumnyanamun fungsi peroksisom amatlah penting dalam metabolisme tumbuhan. Bersama-sama dengan kloroplas dan mitokondria, peroksisom berperan dalam fotorespirasi tumbuhan. Terjadinya fotorespirasi menyebabkan berkurangnya fotosintesa bersih (netto) dari tumbuhan. Efek negatif terhadap fotosintesa b ini lebih sering terdeteksi pada tanaman jenis C4.
Mekanisme transfer protein ke dalam peroksisom
Peroksisom tidak memiliki DNA dan ribosom sehingga tidak dapat mensintesis protein sendiri. Oleh karena itu dilakukan impor protein melalui membran. Hanya protein tertentu yang dapat masuk ke peroksisom, yaitu protein yang memiliki sekuen tiga asam amino spesifik (serin-lisin-leusin) pada ujung C atau ujung N (Protein Targeting Signal/PTS). Protein reseptor impor peroksisom yang terlibat dalam transpor protein ke dalam peroksisom adalah peroksin (Pex). Protein reseptor impor peroksisom yang larut dalam sitosol (Pex2 atau Pex5) mengenali protein peroksisom di sitosol yang mengandung tiga sekuens asam amino spesifik di ujung N atau ujung C. Pex2 atau Pex5 mengangkut protein ke dalam peroksisom dengan bantuan protein membran peroksisom. Kemudian di dalam peroksisom protein dilepaskan lalu Pex2 atau Pex5 kembali ke sitosol
Sindrom Zellweger
Sindrom Zellweger merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode protein integral membran peroksisom (Peroksin Pex2) sehingga tidak dapat melakukan impor protein. Sindrom ini menyebabkan abnormalitas pada otak, hati, ginjal, dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini belum ada pengobatannya dan menyebabkan komplikasi pneumonia dan gangguan pernapasan, serta kematian setelah enam bulan kelahiran.perakitan Peroxisome
Peroksisom bisa berasal dari retikulum endoplasma dan mereplikasi oleh fisi. [10] protein matriks Peroxisome dijabarkan dalam sitoplasma sebelum impor. sekuens asam amino Tertentu (PTS atau sinyal penargetan peroxisomal ) di C-terminus (PTS1) atau N-terminus (PTS2) protein matriks peroxisomal sinyal mereka untuk diimpor ke organel tersebut. Setidaknya ada 32 protein peroxisomal dikenal, yang disebut peroxins , [11] yang berpartisipasi dalam proses perakitan Peroksisom. Protein tidak harus terungkap harus diimpor ke dalam Peroksisom. reseptor protein, yang peroxins PEX5 dan PEX7 , menemani muatan mereka (berisi PTS1 atau urutan asam amino PTS2, masing-masing) semua jalan ke Peroksisom mana mereka melepaskan kargo dan kemudian kembali ke sitosol - langkah bernama daur ulang. Secara keseluruhan, siklus impor disebut sebagai [antar-jemput diperpanjang mekanisme rujukan? ]. Sekarang ada bukti bahwa hidrolisis ATP diperlukan untuk daur ulang reseptor ke sitosol . Juga, ubiquitination tampaknya sangat penting untuk ekspor PEX5 dari Peroksisom, ke sitosol.perakitan Peroxisome
Peroksisom bisa berasal dari retikulum endoplasma dan mereplikasi oleh fisi. [10] protein matriks Peroxisome dijabarkan dalam sitoplasma sebelum impor. sekuens asam amino Tertentu (PTS atau sinyal penargetan peroxisomal ) di C-terminus (PTS1) atau N-terminus (PTS2) protein matriks peroxisomal sinyal mereka untuk diimpor ke organel tersebut. Setidaknya ada 32 protein peroxisomal dikenal, yang disebut peroxins , [11] yang berpartisipasi dalam proses perakitan Peroksisom. Protein tidak harus terungkap harus diimpor ke dalam Peroksisom. reseptor protein, yang peroxins PEX5 dan PEX7 , menemani muatan mereka (berisi PTS1 atau urutan asam amino PTS2, masing-masing) semua jalan ke Peroksisom mana mereka melepaskan kargo dan kemudian kembali ke sitosol - langkah bernama daur ulang. Secara keseluruhan, siklus impor disebut sebagai [antar-jemput diperpanjang mekanisme rujukan? ]. Sekarang ada bukti bahwa hidrolisis ATP diperlukan untuk daur ulang reseptor ke sitosol . Juga, ubiquitination tampaknya sangat penting untuk ekspor PEX5 dari Peroksisom, ke sitosol.kondisi medis Asosiasi
gangguan Peroxisomal adalah kelas kondisi medis yang biasanya mempengaruhi sistem saraf manusia serta banyak sistem organ lainnya. Dua contoh umum adalah terkait-X adrenoleukodystrophy dan gangguan biogenesis Peroksisom . [12] [13]Gen
PEX gen menyandi protein mesin ("peroxins") yang dibutuhkan untuk perakitan Peroksisom yang tepat, seperti dijelaskan di atas. Membran perakitan dan pemeliharaan memerlukan tiga ini (, peroxins 3 16, dan 19) dan mungkin terjadi tanpa impor (lumen) enzim matriks. Proliferasi dari organel ini diatur oleh Pex11p.Gen yang menyandikan protein peroxin meliputi: PEX1 , PEX2 - PXMP3 , PEX3 , PEX5 , PEX6 , PEX7 , PEX10 , PEX11A , PEX11B , PEX11G , PEX12 , PEX13 , PEX14 , PEX16 , PEX19 , PEX26 , PEX28 , PEX30 , dan PEX31
asal-usul evolusi
Kandungan protein peroksisom bervariasi jenis, tetapi kehadiran protein umum untuk banyak spesies telah digunakan untuk menyarankan endosymbiotic asal, yaitu peroksisom berevolusi dari bakteri yang menyerang sel-sel yang lebih besar sebagai parasit, dan sangat bertahap berkembang hubungan simbiotik. [ 14] Namun, pandangan ini telah ditentang oleh penemuan-penemuan baru-baru ini. [15] Sebagai contoh, Peroksisom-mutan kurang dapat mengembalikan peroksisom pada pengenalan gen tipe liar.Dua analisis evolusi independen dari peroxisomal proteome ditemukan homologi antara mesin impor peroxisomal dan ERAD jalur dalam retikulum endoplasma , [16] [17] bersama dengan sejumlah enzim metabolisme yang kemungkinan besar direkrut dari mitokondria . [17] Baru-baru ini, telah disarankan bahwa Peroksisom mungkin memiliki asal actinobacterial, [18] Namun, ini adalah kontroversial. [19]
organel terkait lainnya
organel lain dari microbody keluarga yang terkait dengan peroksisom termasuk glyoxysomes dari tanaman dan jamur filamen , glycosomes dari kinetoplastids [20] dan Woronin tubuh dari jamur filamen .http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Peroxisome
Peroksisom - lain Paket Enzim
Ada banyak cara yang peroksisom mirip dengan lisosom . Mereka vesikel kecil ditemukan di sekitar sel. Mereka memiliki membran tunggal yang mengandung enzim pencernaan untuk menghancurkan bahan-bahan beracun dalam sel. Mereka berbeda dari lisosom dalam jenis enzim yang mereka pegang. Peroksisom berpegang pada enzim yang membutuhkan oksigen (enzim oksidatif). Lisosom memiliki enzim yang bekerja di daerah-daerah miskin oksigen dan pH rendah.
Peroksisom sel menyerap nutrisi yang telah diperoleh. Mereka sangat terkenal untuk mencerna asam lemak. Mereka juga memainkan peran dalam organisme cara mencerna alkohol (etanol). Karena mereka melakukan pekerjaan itu, Anda harapkan sel hati untuk memiliki lebih dari peroksisom sel lainnya di tubuh manusia. Mereka juga memainkan peran dalam sintesis kolesterol dan pencernaan asam amino.
Peroksisom sel menyerap nutrisi yang telah diperoleh. Mereka sangat terkenal untuk mencerna asam lemak. Mereka juga memainkan peran dalam organisme cara mencerna alkohol (etanol). Karena mereka melakukan pekerjaan itu, Anda harapkan sel hati untuk memiliki lebih dari peroksisom sel lainnya di tubuh manusia. Mereka juga memainkan peran dalam sintesis kolesterol dan pencernaan asam amino.
Membuat Hidrogen Peroksida
Peroksisom bekerja dalam cara yang sangat spesifik. enzim mereka menyerang molekul kompleks dan istirahat mereka turun menjadi molekul yang lebih kecil. Salah satu produk samping dari pencernaan adalah hidrogen peroksida (H 2 O 2). Peroksisom telah mengembangkan ke titik di mana mereka dapat mengandung bahwa peroksida hidrogen dan memecahnya menjadi air (H 2 O) dan oksigen (O 2). Air ini tidak berbahaya untuk sel dan oksigen dapat digunakan dalam reaksi pencernaan berikutnya.
Misteri Peroxisome
Peroksisom memiliki membran tunggal yang mengelilingi enzim pencernaan dan produk samping yang berbahaya dari pekerjaan mereka (hidrogen peroksida). Enzim protein biasanya diciptakan oleh lisosom mengambang dalam sel. Mereka kemudian memasukkan protein ke dalam gelembung Peroksisom. Peroksisom terus tumbuh sampai mereka terbelah dua. Mana membran berasal? Para ilmuwan masih meneliti jawaban itu. Mungkin berasal dari retikulum endoplasma , tetapi dapat dibuat dengan cara yang berbeda dari lisosom.
DAFTAR PUSTAKA